Perbedaan Routing RIP, EIGRP, OSPF, BGP Pada Jaringan

RIP (Routing Information Protocol) Salah satu jenis protokol routing dinamis yang banyak digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network) adalah RIP. Protokol ini bekerja dengan menghitung jumlah hop sebagai metrik routing dan menggunakan algoritma distance vector. RIP memiliki batas maksimal jumlah hop yang dapat dihitung, yaitu 15 hop. Setiap router dalam jaringan ini saling bertukar informasi setiap 30 detik melalui port UDP 520.Untuk mencegah terjadinya loop routing, Protokol RIP menerapkan teknik yang disebut split horizon with poison reverse. Selain itu, konfigurasi Protokol RIP tergolong paling sederhana jika dibandingkan dengan protokol routing dinamis lainnya.

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah hasil pengembangan dari protokol routing sebelumnya, yaitu IGRP, keduanya merupakan inovasi dari Cisco. Perkembangan ini lahir dari tuntutan berbagai perubahan dalam jaringan skala besar. EIGRP mengintegrasikan kemampuan dari protokol Link-State dan Distance Vector, dan lebih dari itu, EIGRP juga mengandung beberapa protokol penting yang secara signifikan meningkatkan efisiensinya dibandingkan dengan protokol routing lainnya.

OSPF (Open Shortest Path First) Protokol ini adalah sebuah routing IGP (Interior Gateway Routing) yang berfungsi khusus di dalam jaringan internal. Biasanya, protokol ini diterapkan di lingkungan organisasi dan perusahaan. Disebut jaringan internal karena administrator jaringan memiliki kemampuan untuk mengubah, mengatur, dan memodifikasi konfigurasi jaringan tersebut sesuai kebutuhan.

BGP (Border Gateway Protocol) adalah protokol routing antar autonomous yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan yang berbeda. Apa yang dimaksud dengan sistem autonomous? Sistem autonomous adalah sekelompok jaringan yang dikelola dengan kebijakan routing yang sama. Protokol ini bekerja dengan cara saling bertukar informasi routing untuk menghubungkan ke internet. Oleh karena itu, BGP banyak digunakan dalam pembangunan ISP (Penyedia Layanan Internet).

AspekRIPOSPFBGPEIGRP
Tipe ProtokolDistance VectorLink StatePath VectorHybrid (Distance Vector + Link State)
AlgoritmaBellman-FordDijkstraBGP Path SelectionDUAL (Diffusing Update Algorithm)
MetrikJumlah HopCost (Bandwidth)AS Path, PolicyBandwidth, Delay, Reliability, Load
KonvergensiLambatCepatLambatCepat
SkalabilitasRendahTinggiSangat tinggi (antar-AS)Sedang
Max Hop15Tidak terbatasTidak terbatas224
Support VLSMRIPv1: Tidak
RIPv2: Ya
yayaya
Routing Loop HandlingSplit Horizon, Poison ReverseSPF Tree (Loop-free)AS Path FilteringDUAL (Loop-free)
Kemudahan KonfigurasiSangat mudahRumitCukup rumitMudah (khusus Cisco)
Cocok UntukJaringan kecilJaringan skala menengah – besarISP dan antar organisasiJaringan Cisco menengah – besar
MultivendoryayayaAwalnya hanya Cisco, sekarang terbuka

Kesimpulan dan Rekomendasi Penggunaan

ProtokolRekomendasi Penggunaan
RIPDigunakan hanya untuk jaringan kecil atau pembelajaran. Kelemahan besar dalam skalabilitas dan efisiensi membuatnya kurang ideal di jaringan modern.
OSPFCocok untuk perusahaan besar atau jaringan dengan banyak subnet. Memberikan kontrol routing yang lebih detail dan efisien.
BGPCocok untuk jaringan enterprise yang menggunakan perangkat Cisco, dengan performa tinggi dan waktu konvergensi cepat. Tidak cocok untuk multivendor.